Saturday, October 24, 2009

Hikmah dibalik Pengajar Nggak Mutu

Pernah nggak kalian merasa suka sama suatu mata pelajaran, tapi kemudian rasa suka itu hilang gitu aja karena guru mata pelajaran yang bersangkutan nggak asik. Atau kalian nggak suka sama suatu mata pelajaran, tapi karena gurunya asik kalian jadi suka sama mata pelajaran itu? Saya pernah. Berkali-kali, malah.

Ya, saya rasa guru adalah salahsatu faktor yang bisa meningkatkan minat belajar. Juga faktor yang dapat menurunkan minat belajar. Cerita sedikit, ah.

Waktu saya masih kelas 9 (kelas 3 SMP), minat belajar matematika nyaris nggak ada. Entah gurunya memang nggak jelas atau gimana, tapi saya merasa nggak cocok aja sama cara ngajar beliau. Walhasil, saya malas-malasan belajar matematika dan nggak pernah merhatiin pelajaran. Masuk SMA kelas 10, guru matematika asik banget. Semangat belajar matematika naik drastis walau nilai tetap ancur-ancuran. Ini yang nggak asik, ketika tahun ajaran mendekati akhir, si ibu cuti hamil, jadilah beliau diganti oleh guru yang lebih senior (baca: kolot). Dan minat belajar matematika pun terjun bebas. Naik kelas 11, si bapak kolot itulah yang jadi guru matematika. Dan kalian bisa tebak sendiri apa hasilnya. Yang khas dari si bapak kolot ini adalah rutinitasnya. Masuk kelas, taruh buku diatas meja, ambil spidol, menghadap papan tulis, lalu curhat ke papan tulisnya sampai waktu habis, dan keluar dengan manis. Ya, curhat. Saya bilang curhat karena beliau cuma menulis dan hampir nggak pernah memperhatikan kami. Mau bukti? Pernah suatu ketika beliau masuk ke kelas, dan saya bertaruh dengan teman semeja saya: Jangan ngeluarin buku atau alat tulis apapun, Meja harus kosong selama 2 jam pelajaran (90 menit). Dan tebak, kami dengan sukses melewati 90 menit dengan meja kosong. Bukti lain: Waktu pelajaran beliau, seperti biasa beliau curhat ke papan tulisnya. Saya bercanda dengan teman semeja saya itu sampai menimbulkan kegaduhan. Bukan kegaduhan biasa, saudara-saudara. Dan beliau terus curhat. Nggak sedikitpun nengok untuk mecnari tahu murid teladan mana yang membuat kegaduhan di kelasnya. Manis.

Dan saya rasa minat belajar juga muncul dari rasa hormat kita sama guru yang bersangkutan. Contohnya guru fisika saya yang juga wali kelas saya. Ceritanya begini: Semenjak sekolah saya ganti kepala sekolah, muncullah wakasek kesiswaan yang hanya menebar janji suka bertindak semaunya sehingga menjadi "musuh bersama" seluruh siswa. Suatu hari, dia masuk kelas saya dan di-checkmate sama wali kelas saya itu.

wakasek si*l*n(WS): (masuk kelas) Ini ada selebaran buat catatan pengajian pagi, tolong diisi setiap pengajian.
Wali kelas gahol(WKG): (bawa buku catatan pengajian yang memang sudah jadi inisiatif beliau dari dulu) Udah ada, dong...
WS: coba saya lihat (bolak balik halaman buku, mencoba mencari kesalahan kecil)
WKG: Udah, jangan nyari-nyari salah. (seisi kelas langsung bersorak)
WS: (mukanya merah) ya, bagus.

Dan semenjak kejadian itu saya jadi semangat belajar fisika.

Di tempat saya mengikuti bimbingan belajar, ceritanya sama saja.

Pernah suatu ketika saya bolos di jam pertama, tapi hadir di jam kedua.

Saya: (SMS) Da, bimbel apa hari ini?
Mada: (bales SMS) MTK sama FB, Fisika sama YY. bimbel nggak lo?
Saya: (bales lagi) Iya, ntar berangkat.

Karena saya rasa pengajar matematikanya nggak asik sementara pengajar fisika sangat asik, saya dirumah saja. Dan baru berangkat menjelang waktu pelajaran pertama habis. Saya sampai disana tepat saat waktu istirahat.

Saya: Udah selese ya?
Mada: Udah. Lo telat banget? apa emang sengaja?
Saya: (ketawa tanpa beban padahal penuh dosa) emang sengaja.
Mada: wah, sial lo. Gue cengok aja sendirian didalem. Gajebo abis. Mau ngeledekin nggak ada temen.

Bukan saya saja, kan yang semangat belajarnya turun gara-gara pengajar nggak berkualitas?

Tapi, selalu ada hikmah dibalik semuanya. Buktinya posting ini. Saya dapat ide untuk posting ini karena tadi di tempat bimbel pengajar biologi senior yang super asik dan gahol itu berhalangan hadir, jadi beliau diganti sama si bapak-gajebo-yang-sok-cool-dan-sekilas-mirip-harry-potter-padahal-mirip-squidward. Dan karena dialah, ide untuk posting ini muncul.

0 comments: